Dlh. Lumajang - Bertempat di MTsN 1 Lumajang, Rabu (15/1) Dinas Lingkungan Hidup lewat Seksi Peran Serta Masyarakat mengenalkan program sekolah/madrasah Adiwiyata ke lebih dari 20 Ustadz/Ustadzah Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Lumajang yang tergabung dalam MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) IPA.
Bapak Agus Bambang D.P., S.P. selaku Kepala Seksi Peran Serta Masyarakat dan Pemateri menjelaskan bahwa selama ini madrasah atau sekolah – sekolah keislaman yang dalam naungan Kementerian Agama di Lumajang sebenarnya memiliki minat untuk mengembangkan madrasahnya menjadi madrasah yang peduli dan berbudaya lingkungan, akan tetapi banyak yang belum tahu bahwa Dinas Lingkungan Hidup memiliki program untuk memfasilitasi pembinaan program sekolah/madrasah Adiwiyata sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013.
Dalam penjelasannya, Bapak Agus berharap nantinya akan ada madrasah percontohan di Kabupaten Lumajang yang akan menjadi jujugan madrasah – madrasah lainnya dalam menerapkan program Adiwiyata. “Untuk sementara ini yang akan ditunjuk menjadi madrasah percontohan adalah MTsN 1 Lumajang yang telah mendapatkan gelar sekolah/madrasah Adiwiyata tingkat Propinsi Jawa Timur Tahun 2019.
Ke depannya diharapkan akan banyak lagi madrasah – madrasah yang tertular virus Adiwiyata, karena di bulan depan Dinas Lingkungan Hidup akan berencana untuk menjaring sekolah/madrasah Adiwiyata tingkat Kabupaten Tahun 2020,” pungkasnya.
Gayung pun bersambut, di akhir penjelasan ada beberapa madrasah yang menawarkan diri berminat untuk dibina menjadi madrasah bergelar Adiwiyata. Salah seorang Guru menuturkan bahwa program Adiwiyata ini juga bersinergi dengan salah satu program Kementerian Agama dalam menerapkan sekolah yang bersih, sehat, dan asri.
Gelar ‘Sekolah/Madrasah Adiwiyata’ diberikan pada sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan yang dilaksanakan dengan berdasarkan pada tiga prinsip utama, yaitu edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan. Sekolah/Madrasah Adiwiyata juga merupakan gelar bagi sekolah/madrasah yang dianggap sudah baik dan ideal sebagai tempat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan serta norma dan etika bagi siswa-siswinya sehingga dapat menjadi dasar bagi terciptanya kesejahteraan. (plhpsm)