Dlh. Lumajang - Sebutan yang dinilai tepat untuk menggambarkan sosok Ibu Siti Khoiriyah, pemilik UD. Sang Ratu yang tahun ini namanya diusulkan oleh DLH Lumajang sebagai calon Penerima Penghargaan Pelestari Fungsi Lingkungan Hidup (PFLH) Provinsi Jawa Timur Kategori Pembina Lingkungan. Tujuan tim DLH dalam hal ini Seksi Peran Serta Masyarakat Bidang PLH-PSM adalah untuk koordinasi persiapan verifikasi lapangan penerima penghargaan PFLH.
Dengan sisi-sisi kewanitaannya beliau tergerak untuk memanfaatkan lahan di sela-sela tanaman hutan milik Perum Perhutani untuk ditanami talas, kapulaga, pisang, dan porang.
Bu Yah - panggilan akrabnya termotivasi untuk melakukan perubahan di sekitarnya karena banyaknya masyarakat sekitar, khususnya di Kec. Senduro yang menjarah kayu-kayu milik Perhutani dengan alasan ekonomi serta banyaknya tanaman talas yang tumbuh liar tapi kurang dimanfaatkan secara maksimal.
Akhirnya beliau pun terinisiatif untuk memanfaatkan talas yang sebelumnya kurang bernilai di mata masyarakat sekitar, menjadi produk yang mampu menghidupi kehidupan +-37ribu petani talas di bawah binaannya. Tidak hanya mengajarkan cara menanam talas supaya berproduktivitas tinggi, beliau juga membeli talas-talaa hasil panen petani untuk dikirim ke pabrik - pabrik makanan ringan, salah satunya di Jakarta sebagai bahan baku.
Ditemani staf dari Dinas Kehutanan Cabang Lumajang, kami diajak Bu Yah ke lahan binaannya yang ditanami talas di bawah tegakan jati dan damar milik Perhutani di Desa Burno dan Desa Sarikemuning. "Alhamdulillah kini masyarakat sudah tidak lagi menjarah kayu, kini mereka ikut mengamankan lahan yang ditanami talas berkat pembinaan dan penyadartahuan yang sudah berlangsung puluhan tahun lamanya karena prosesnya tidak mudah.
Sekarang saya juga membina para wanita untuk membuat keripik-keripik dari talas ini. Supaya mereka tidak cuma gosip-gosip tetangga saja," tuturnya sambil tertawa.
Semoga tahun ini Lumajang kembali meraih penghargaan PFLH tingkat Provinsi Jawa Timur lewat Bu Yah dan Pak Da’im.(Riz-DLH)