Dlh. Lumajang - Kali kedua DLH kembali mengadakan studi banding Desa Berseri, dimana sebelumnya di tahun 2019 DLH memberangkatkan Kader Lingkungan Desa Klakah untuk studi banding di Kampung Jagir, Surabaya. Kali ini pada hari Kamis (2/7), sebanyak 20 orang Kader Lingkungan Ds. Sumberejo diberangkatkan untuk studi banding ke Desa Klakah supaya harapannya ada ’getok tular’ atau metode ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) dari hasil studi banding ini.
Turut hadir dalam acara yaitu Salim selaku Kepala Desa Klakah yang memberi sambutan di Balai RW 11. Tidak ketinggalan, H. Sabar Slamet yang menceritakan keluh kesahnya di awal penerapan program Desa Berseri yang minim dana, hingga sekarang mereka sudah tidak bingung mengenai dana dengan adanya program sedekah koin di kaleng. Selanjutnya para kader dari Desa Sumberejo ini berkeliling di jalanan Dusun Tambak Boyo, mulai dari di rumah - rumah warga yang mengembangbiakkan tanaman hias dan sayur di depan rumahnya, ke Bank Sampah Soseta RW.11, ke rumah pengrajin bambu, kemudian ke rumah produksi tempe, dan berakhir di rumah produksi jamur tiram tempat KPJT (Kelompok Petani Jamur Tiram) Manut. Para Kader Desa Sumberejo sangat antusias berdiskusi mengenai pembibitan tanaman, administrasi bank sampah, dsb kepada para Kader Desa Klakah.
Di akhir acara, turut bergabung Bayu selaku Camat Klakah dan Dra. Hertutik, M.Si selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan. Dalam obrolannya, Kepala Dinas yang baru dilantik ini akan bersinergi dengan DLH untuk menjadikan Desa Klakah sebagai Kampung Sayur, termasuk Para Petani Jamur Tiram ke depannya akan dijadikan mentor - mentor pelatihan pemanfaatan jamur tiram yang nantinya akan bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja.(Riz-DLH)