Dlh. Lumajang - Setelah di tahun sebelumnya Penilaian Calon Sekolah Adiwiyata Nasional dan Mandiri ditiadakan dikarenakan pandemi Covid -19, tahun ini KLHK kembali melakukan penilaian CSAN dan CSAM. Oleh karena itu, DLH Lumajang bergerak melakukan monev kepada 14 sekolah di tingkat SD, SMP/MTs, dan SMA/SMK yang akan diusulkan menjadi Sekolah Adiwiyata Nasional dan Sekolah Adiwiyata Mandiri.
"Rata - rata sekolah ini sudah mendapat predikat adiwiyata nasional dan mandiri sangat lama, ada yang pada tahun 2015, bahkan ada yang di tahun 2013. Oleh karena itu kita perlu melakukan monev karena selama ini mereka menggunakan peraturan dan macroexcel versi lama. Nantinya kita akan mantapkan penyusunan macroexcel versi terbaru lewat bimtek," terang Agus Bambang DP., SP selaku Kasi Peningkatan Kapasitas LH yang juga Koordinator Tim Pembina Gerakan PBLHS (Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah) Kab. Lumajang.
Sekolah - sekolah yang menjadi kunjungan Monev kali ini adalah SMAN Yosowilangun, SMPN 1 Pasirian, SMPN 3 Lumajang, SMKN Tekung, SMPN 1 Sumbersuko, SMPN 2 Sumbersuko, SMPN 1 Kunir, SMPN 2 Tempeh, SMPN 2 Sukodono, SMKN 2 Lumajang, MTsN Lumajang, SMPN 1 Tekung, SDN Kepuharjo 2, dan SDN Ditotrunan 1. Monev ini sedianya dilaksanakan pada tanggal 18 Februari - 3 Maret 2021.(Riz/ DLH)