"Menabur pikiran, menuai tindakan.
Menabur tindakan, menuai kebiasaan.
Menabur kebiasaan, menuai karakter.
Menabur karakter, menuai takdir ".
Pak Daim tak pernah berpikir, apa yang dilakukannya selama ini akan mengantarkannya menjadi nominator penerima Kalpataru.
Ia juga tidak pernah tahu bahwa pohon pinang yang ia tanam mulai tahun 1996, saat ini memberi hidup dan penghidupan masyarakat dusun Berca desa Sumberpetung kecamatan Ranuyoso.
Yang ia tahu dan yang ia pikirkan bahwa hutan di kawasan gunung Lemongan yang gundul akibat pembalakan menjadi penyebab longsor, banjir dan mengecilnya debit air di sumber mata air dan ranu.
25 tahun ia telah menghijaukan gunung Lemongan. Lereng gunung Lemongan yang awalnya panas menjadi sejuk karena kelembabannya terjaga, populasi flora fauna yang dulu hilang hidup kembali, munculnya sumber mata air.
Daim "Sang Penahluk Gunung Lemongan" menjadi contoh bagi masyarakat dusun Berca desa Sumberpetung untuk melakukan reboisasi secara swadaya dan merubah pola pikir dari masyarakat perusak hutan menjadi penjaga hutan.