Dlhnews-Hari ke dua (hari ini,red) pelaksanaan study banding dua KSM dari Desa Senduro dan Desa Ranupani diajak untuk belajar manajemen pengelolaan sampah TPS 3R ke TPS 3R Mulyoagung Bersatu Kab. Malang. KSM ini selain diajak belajar manajemen pengelolaan sampah juga diajak untuk turun ke lapangan dan berdiskusi dengan karyawan yang ada disana.
Di pantauan tim website DLH, 2 KSM ini terlihat sangat antusias di dalam berdialog dengan karyawan yang bekerja di TPS 3R. Mulai dari zona 1 yakni zona pengumpulan sampah yang diambil di masyarakat sampai zona 4 zona pemilahan sampah menurut jenisnya. Semua peserta juga nampak kaget dengan keadaan disana, hal ini dikarenakan sampah yang masuk dari masyarakat hanya sedikit ada lalat dan tidak bau. Padahal sampah yang masuk per hari kurang lebih 450 m3. Dan semua kekagetan itu terjawab saat karyawan TPS 3R menjelaskan bahwa sampah yang masuk disini harus tuntas hari ini juga. Jika ternyata masih banyak karyawan akan lembur untuk menyelesaikan semuanya hingga tuntas dilakukan pemilahan.
Menurut Supadi Ketua TPS 3R Mulyoagung Bersatu, saat ini kita melakukan pelayanan pengambilan sampah di 4 desa. Dengan start mulai aktivitas pengambilan sampah mulai jam 5 pagi. Semua sampah yang ada di lokasi pelayanan harus selesai dan bersih pada pukul 12 siang. "Di dalam pelaksaan operasional TPS 3R ini jangan berfikir profit oriented dulu. Tapi harus berfikir sosial bagaimana caranya lingkungan bersih dan pastinya nanti masyarakat yang ikut di dalam pelayanan sampah harus bersedia membayar iuran biaya pengelolaan sampah untuk operasional TPS 3R setiap bulannya.", jelasnya.
Luqman Afifudin Kepala Seksi Pengurangan Sampah DLH Lumajang berharap ke dua KSM ini bersungguh-sungguh di dalam study banding ini dan menyerap semua ilmu yang dijelaskan oleh ahlinya. Sehingga nanti setelah kembali ke desa masing-masing bisa bergerak lebih aktif di dalam pengelolaan sampah dari sebelumnya.", harap laki-laki murah senyum ini.(diks)