Dlh. Lumajang - Memasuki tahun ajaran baru kalender pendidikan yang bertepatan dengan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), tidak menjadi halangan untuk tetap menularkan budaya - budaya cinta lingkungan kepada anak - anak. PP Asy- Syarifiy Tempeh, salah satunya.
Dalam rangka MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) PP Asy-Syarifiy bertujuan menciptakan santri-santri berkarakter, salah satunya karakter peduli lingkungan. Hari Selasa (13/7), DLH diundang untuk memberikan motivasi, penyadartahuan, dan informasi terkait peduli terhadap lingkungan hidup.
Acara dilaksanakan di ruang kelas SMP dan SMK Asy-Syarifiy yang terpisah antara putri dan putra. Audience kali ini adalah santri - santri yang baru memasuki PP Asy - Syarifiy.
Gus Ma’ad, panggilan akrabnya, selaku Pengasuh PP Asy-Syarifiy menceritakan bahwa banyak di tahun ini santri - santri baru banyak yang berasal dari luar Jawa, di antaranya ada yang dari Riau dan NTB. "Saya maksimalkan penggunaan media sosial sebagai media publikasi pondok yang mana PP Asy-Syarifiy sendiri ditetapkan sebagai pondok percontohan eco-pesantren di Lumajang oleh Bupati tahun 2020 lalu," terangnya.
Visualisasi keasrian dan kebersihan lingkungan pondok yang natural didukung dengan komitmen Pengasuhnya yang tidak menyediakan tempat sampah dan aturan-aturan lain membuat calon wali santri ’kepincut’ untuk memondokkan anaknya di PP Asy-Syarifiy.
Di akhir sesi, beberapa santriwati tampak antusias mengajukan pertanyaan kepada Agus Bambang DP., SP. selaku narasumber dari Kasi Peningkatan Kapasitas LH. Agus Bambang memberi kesimpulan di akhir sesi bahwa sikap peduli lingkungan tentunya adalah wujud dari pengamalan ayat - ayat Al- Qur’an dan hadits bahwa manusia tidak diperkenankan untuk membuat kerusakan di muka bumi.(DLH/ Lumajang)