Dlh. Lumajang - Kamis, 30 September 2020, dilakukan pemantauan kualitas air Sungai dan ranu dikecamatan Seduro, Kabupaten Lumajang oleh Tim dari Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (P3EJ) bersama Tim Laboratorium Pengujian Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari pelaksanaan program Integreted Area Development berbasis perhutanan sosial.
ada lima sub program yang dikembangkan. Pertama, program agrosilvopastura, yaitu integrasi agroforestry dan ternak. Kedua, program agroindustri, mengembangkan industri lokal diantaranya kopi, susu sapi, kripik pisang, dan kripik talas. Ketiga, program ekowisata dalam satu sistem wisata yang mencakup spot wisata lokal Siti Sundari, Ranu Pani, Agrosari, dan Glagaharum.
Keempat, program pemulihan ekosistem kawasan Danau Ranu Pani berbasis agrikultur. Kelima, pemberian akses hutan sosial, redistribusi lahan, dan penataan pemukiman dikawasan hutan.
Kelima sub program yang akan dikembangkan harus diberikan kebijakan berupa dasar data ilmiah tentang kondisi lingkungan eksiting atau kerap disebut rona lingkungan awal. Kebijakan ini perlu diambil supaya kondisi lingkungan awal dapat di analisa sehingga program yang dilaksankan nantinya dapat berjalan mengikuti korindor yang ditentukan guna tetap terwujudnya kelestarian lingkungan hidup. Salah satu tindakan untuk pemperoleh gambaran rona lingkungan awal adalah melalui pemantaun kualitas lingkungan dengan pengambilan sampel pada media lingkungan.
Keberadaan sungai dan danau sebagai media lingkungan disekitar rencana program ini menjadi fokus yang dipantau. Pengambilan sampel air dilakukan pada 3 titik pantau yang terdapat di aliran Sungai di Desa Burno, 4 titik pantau di danau Ranu Pani dan 2 titik pantau di danau Ranu Regulo.
Pengukuran lapangan yang diukur antara lain parameter Conductivity, Suhu, dan pH. Sedangkan untuk parameter Fisika, Kimia dan Biologi yang diukur yaitu BOD, COD, Minyak Lemak, Logam, Klorofil, Mikrobiologi dan Total Suspended Solid.(Rif/DLH)