Warga Lumajang penasaran mengenai penutupan Alun-Alun Lumajang. Paparan dengan sektor terkait telah dilaksanakan selasa, 3/10. Pagi ini dilanjutkan dengan Talkshow di salah satu stasiun radio.
Banyak yang bertanya, ada apa dengan Alun-Alun Lumajang? Mengapa harus ada pagar penutup lagi? Ada pembangunan apa? Dan pertanyaan sejenis yang menjadi penasaran warga dan menjadi buah bibir masyarakat Lumajang saat ini.
Dinas Lingkungan Hidup yang menjadi leading pembangunan ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup menyampaikan bahwa tahun ini dilakukan pembangunan Alun-Alun tahap ke-2 oleh pihak ketiga melalui lelang (e-procurement). Pembangunan yang menelan biaya Rp.2,7 milyar ini untuk melengkapi fasilitas Alun-Alun yang tidak hanya sebagai Ruang Terbuka Hijau juga untuk sarana rekreasi dan edukasi.
Fasilitas yang dibangun di antaranya: entrance gate (pintu gerbang sisi timur). Gerbang ini berbentuk daun pisang setinggi 7 meter dengan motif cutting batik Lumajang.
Taman lalu lintas, Dibangun di bawah pohon-pohon penghijaun rindang. Taman lalu lintas adalah taman edukasi bagi anak-anak yang dilengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas. Ada rute khusus untuk anak-anak belajar sejak dini mengenai lalu lintas secara langsung.
Terdapat bagian Sport park yang dilengkapi dengan lapangan futsal, lapangan basket, papan seluncur skateboard, alat fitness. warga dapat berolahraga di area Sport park dengan bergantian. Juga ada panggung 5x11 meter untuk perform anak-anak muda dengan naungan lampu hias spektakuler.
Pada Middle park ini, dibangun 4 panggung kecil di sekitar beringin untuk melengkapi bagian tengah Alun-Alun. pada area ini dapat dimanfaatkan pelajar sekolah sebagai tempat untuk unjuk kebolehan kegiatan ekstra sekolah seperti teather, band, karawitan dan lain lain.
Playground dengan 4 area play toys untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun. Nantinya, juga disediakan gazebo untuk tempat istirahat bagi orang yang menunggu anak-anaknya bermain.
Ada sclupture “I Like Lumajang” sebagai identitas Alun-Alun yang sangat menarik untuk area foto bagi pengunjung Alun-Alun.
“Setiap ada pembangunan harus ada barrier. Sebuah penutup antara batas-batas proyek. Adanya barrier untuk menjaga keselamatan pengunjung di luar kawasan proyek. Hal ini wajar untuk keselamatan & estetika, karena di Alun-Alun Lumajang sedang ada rehabilitasi Alun-Alun tahap ke-2,” ujar Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau, Yuli Haris ketika diwawancarai.
Alun-Alun Lumajang adalah pusat masyarakat Lumajang. Diharapkan adanya pembangunan-pembangunan baru menjadikan Alun-Alun semakin dikenal orang dan lebih dicintai masyarakat Lumajang. (afu)