Dlh. Lumajang - Verifikasi lapangan Program Desa dan Kelurahan Bersih dan Lestari (Berseri) di Kabupaten Lumajang memasuki hari terakhir pelaksanaannya pada Rabu (21/5/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur dalam menilai komitmen desa dan kelurahan dalam menjaga serta melestarikan lingkungan hidup.
Salah satu anggota tim penilai dari DLH Provinsi Jawa Timur, Dwi Atmoko Setiawan, menegaskan bahwa Program Desa Berseri bukan sekadar ajang kontestasi, melainkan kebutuhan nyata masyarakat.
“Desa Berseri harus tumbuh dari kesadaran masyarakat, bukan karena ingin juara. Lingkungan yang sehat adalah hak bersama dan tanggung jawab semua pihak,” ungkapnya.
Anggota tim penilai lainnya, Tri Wahyu Nugroho, turut menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme masyarakat Lumajang.
“Semangat masyarakat Lumajang sangat luar biasa. Kami melihat langsung bagaimana partisipasi aktif warga dalam menjaga lingkungan. Ini bukan hanya soal program, tapi sudah menjadi gerakan bersama yang tumbuh dari bawah,” ujarnya.
Menurutnya, semangat seperti ini adalah modal penting dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari secara berkelanjutan.
Sementara itu, Plh. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang, Agus Rohman Rozaq, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada masyarakat yang terlibat dalam proses penilaian dan seluruh tim penilai dari DLH Provinsi Jawa Timur atas kerja keras dan dedikasinya selama proses verifikasi.
“Kami mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dan semangat luar biasa dari masyarakat Lumajang. Ini menunjukkan bahwa kesadaran menjaga lingkungan sudah menjadi bagian dari budaya hidup mereka. Terima kasih juga kepada tim penilai yang telah meluangkan waktu dan memberikan masukan berharga bagi desa dan kelurahan kami,” ujarnya.
Verifikasi lapangan dilakukan di enam titik lokasi, yaitu Desa Tempeh Tengah, Kebonagung, Kebonsari, dan Senduro, serta Kelurahan Jogotrunan dan Rogotrunan. Penilaian mencakup berbagai aspek, mulai dari pengelolaan sampah, ruang terbuka hijau, partisipasi masyarakat, hingga keberlanjutan program lingkungan.
Melalui program ini, diharapkan muncul desa dan kelurahan yang mandiri dalam mengelola lingkungannya serta mampu menjadi contoh bagi wilayah lain. Lebih dari sekadar penilaian, kegiatan ini bertujuan menggugah kesadaran masyarakat untuk terus menjaga bumi sebagai tempat tinggal bersama.(DLH/ Fad)